SAP
PENTINGNYA IMUNISASI
DI PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI
Disusun Oleh:
Alya Yulandari 2015.A.06.0580
Melistawati 2015.A.06.0598
Pretty Jayanti
Ayu R 2015.A.06.0606
Sarah Nabila 2015.A.06.0612
YAYASAN EKA
HARAP PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI
DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman
penyakit adalah tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya
kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif. Keduanya dapat
diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh karena itu perlu
dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap serangan penyakit yang
berpengaruh terhadap status gizi anak
Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya
kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan
keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam
mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil
menyelamatkan begitu banyak kehidupan dibandingkan dengan upaya kesehatan
masyarakat lainnya
Program ini merupakan intervensi kesehatan yang
paling efektif, yang berhasil meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001).
Sejak penetapan the Expanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan
imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia.
Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan
pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah setiap
tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2 direkomendasikan EPI sebagai
imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.
Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang
berkembang dalam masyarakat. Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi
tertentu khawatir terhadap risiko dari beberapa vaksin. Adapula media yang
masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta membesar-besarkan risiko beberapa
vaksin.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok
bahasan : Pentingnya
Imunisasi
Sasaran : Ibu
balita yang datang ke posyandu
Tempat
: Posyandu
Penyuluh : Alya
Yulandari
Melistawati
Pretty
Jayanti Ayu R
Sarah
Nabila
Hari/Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017
Waktu
: ±
25 menit
I.
TUJUAN
INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di
harapkan ibu-ibu yang mempunyai anak balita
memahami
tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya
II.
TUJUAN
INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu
mampu:
1.
Menjelaskan
pengertian imunisasi
2.
Menjelaskan manfaat
imunisasi
3.
Menyebutkan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4.
Menjelaskan jenis
dan jadwal pemberian imunisasi
5.
Menjelaskan akibat
jika anak tidak diimunisasi
6.
Membawa anak untuk
imunisasi
III.
MATERI
(Terlampir)
IV.
PENGORGANISASIAN
1)
Moderator :
Melistawati
Membuka
acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur proses
dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2)
Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan
jelas dan mudah dipahami.
3)
Fasilitator :
Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan
materi penyuluhan.
4)
Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan
5)
Notulen : Sarah
Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan
peserta
V.
METODE
PENGAJARAN
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
VI.
MEDIA
Leaflet
VII.
KEGIATAN PENYULUHAN
No
|
Tahapan
dan waktu
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Sasaran
|
1.
2
3.
|
Kegiatan awal/
pembuka (5 menit).
Kegiatan inti (15
menit).
Penutup (5 menit)
|
·
Memberi salam.
·
Validasi (tanyakan
kabar)
·
Menjelaskan tujuan
dan materi yang akan diberikan.
·
Menjelaskan
pengertian imunisasi
·
Menjelaskan manfaat
imunisasi
·
Menyebutkan penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi
·
Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian imunisasi
·
Menjelaskan akibat
jika anak tidak diimunisasi
·
Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
·
Menutup
penyuluhan dan menympulkan
·
Memberi salam penutup
|
·
Menjawab salam.
·
Memperhatikan dan
mendengarkan.
·
Memperhatikan dan
mendengarkan
·
Memperhatikan dan
mendengarkan.
·
Aktif bersama
menyimpulkan
·
Membalas salam
|
VIII.
EVALUASI
1.
Mengajukan pertanyaan lisan
·
Tes awal
1)
Apakah apa yang
dimaksud dengan imunisasi?
2)
Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3)
Sebutkan
jenis-jenis imunisasi?
4)
Sebutkan jadwal
pemberian imunisasi?
5)
Apa saja penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi?
·
Tes akhir
1)
Apakah apa yang
dimaksud dengan imunisasi?
2)
Apakah tujuan dan
manfaat imunisasi?
3)
Sebutkan jenis-jenis
imunisasi?
4)
Sebutkan jadwal
pemberian imunisasi?
5)
Apa saja penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi?
2.
Observasi
1)
Respon/tingkah laku ibu
saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
2)
Ibu antusias atau
tidak.
3)
Ibu mengajukan
pertanyaan atau tidak.
IX.
REFERENSI
1.
Direktorat Jenderal PPM
dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta,
(2007).
2.
Departemen Kesehatan,
Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu,
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2008.
3.
Tim Pengelola UPGK Tk.
Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 2008.
PENTINGNYA
IMUNISASI
A. Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan
kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari
penyakit infeksi tertentu. Imunisasi
adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/
dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit
penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang
menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan
penyakit.
B.
Tujuan
Imunisasi
Tujuan
imunisasi adalah untuk:
1.
Meningkatkan daya
tahan tubuh anak
2.
Menurunkan angka
kematian
3.
Imunisasi mencegah
timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak terserang juga
penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah
terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4.
Mengendalikan wabah
C.
Sasaran
Imunisasi
Sasaran
imunisasi untuk anak-anak adalah:
1.
Semua bayi dan anak sehat
di bawah usia 1 tahun
2.
Anak-anak lain yang
belum mendapat imunisasi lengkap
3.
Anak usia sekolah
(imunisasi booster/ ulangan)
D.
Tempat
Pelaksanaan Imunisasi
Imunisasi
bisa didapatkan di:
1.
Puskesmas
2.
Posyandu
3.
Rumah sakit atau rumah
bersalin
4.
Klinik/ praktek dokter
atau tenaga medis
E.
Penyakit
yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi
1.
Polio (Poliomyelitis)
Polio
disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur.
Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari
kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari
berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat
sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot
pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat
dicegah dengan imunisasi.
2.
TBC (Tuberculosis)
Penyakit
ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui
pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang,
meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain
pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3.
Campak (Measles/
Morbili/ Rubella)
Penyakit
ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir
dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek.
Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher,
muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat
penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia (radang
paru).
4.
Diphteri
Penyakit
yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·
Demam tinggi, pada hari
ke-5 anak terlihat sakit berat
·
Leher menjadi besar dan
terlihat seperti leher lembu (bullneck)
·
Tonsil atau amandel
membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh mudah berdarah,
dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas
bahkan dapat terjadi kematian.
Selama
berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan
menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14
anak dapat mati mendadak.
5.
Pertusis (batuk rejan/
batuk 100 hari)
Penyakit
batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama
kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 –
14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas
diikuti 10 – 20 kali batuk
beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan
radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak,
sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.
6.
Tetanus
Tetanus
disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di
tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua
usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang
belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota
gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu
lagi karena mulutnya kaku.
7.
Hepatitis B
Ciri-ciri
penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit
ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian
hari.
F.
Jenis
imunisasi
Imunisasi
dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1.
Imunisasi Polio
·
Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Poliomyelitis
·
Diberikan dengan cara
diteteskan di mulut
Efek
samping: Imunisasi
polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang anak bisa juga
menderita diare setelah imunisasi polio.
2.
Imunisasi BCG
(Bacillius Calmitte Guerine)
·
Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
·
Diberikan melalui
penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek
samping: 1
minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan kecil pada
daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti bisul
kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat
imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3.
Imunisasi Campak
·
Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Campak
·
Diberikan melalui
penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek
samping: Imunisasi
campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis
(radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari
penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
4.
Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
·
Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
·
Diberikan melalui penyuntikan
pada daerah paha atas
Efek
samping: Kebanyakan
anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun
dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan.
Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam
tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5.
Imunisasi Hepatitis B
·
Menimbulkan kekebalan
terhadap penyakit Hepatitis B
·
Diberikan melalui
penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek
samping: Setelah
pemakaian biasanya,
tidak adanya efek samping yang berarti
G. Jadwal
Imunisasi
Jadwal
imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur
|
Jenis
imunisasi
|
0-7
hari
|
Hepatitis
B1
|
<
2 bulan
|
BCG,Polio
1
|
2
bulan
|
DPT
Hb Combo 1,Polio 2
|
3
bulan
|
DPT
Hb Combo 2,Polio 3
|
4
bulan
|
DPT
Hb Combo 3,Polio 4
|
9
bulan
|
Campak
|
6
tahun
|
Booster
(difteri tetanus)
|
H.
Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi
1.
BCG tidak diberikan
bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi
2.
DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
3.
Campak tidak boleh
diberikan bila bayi mendadak panas tinggi
I. Perawatan Yang
Diberikan Setelah Imunisasi
1)
BCG, luka tidak perlu
diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas;
2)
DPT, bila panas berikan
obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kompres hangat.
3)
Campak, bila timbul
panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar