Sabtu, 08 Juli 2017

Pertolongan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Dengan Menggunakan Teknologi Tepat Guna

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL
“Pertolongan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Dengan Menggunakan Teknologi Tepat Guna”

Dosen :dr. Mikko, SPOG



Disusun oleh :
KELOMPOK
I


Santi                                       2015.A.06.0613
Sarah Nabila                          2015.A.06.0612
YulandaEsteriani                  2015.A.06.0617



YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TA 201
6/2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut.Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa definisi dari teknologi tepat guna ?
1.2.2        Apa ciri-ciri teknologi tepat guna dalam kebidanan?
1.2.3      Bagaimana pertolongan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan menggunakan teknologi tepat guna?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1         Untuk mengetahui definisi teknologi tepat guna
1.3.2         Untuk mengetahui ciri-ciri teknologi tepat guna dalam kebidanan
1.3.3  Untuk mengetahui pertolongan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan menggunakan teknologi tepat guna



1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah, agar mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan pengenalan pelayanan kebidanan untuk dapat berbagi informasi ini dengan orang lain.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Definisi teknologi tepat guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang  disingkat dengan TTG adalah  teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
       Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatakan sebagai TTG, yaitu:
1.      Apabila menggunakan sumber-sumber yang banyak tersedia.
2.      Apabila sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
3.      Apabila itu membantu memecahkan masalah masyarakat
4.      TTG untuk melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.

2.2    Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
Ciri-ciri yang menggambarkan TTG sebagai berikut:
1.    Mudah diterapkan
2.     Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3.    Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
4.    Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.

2.3  Manfaat Teknologi Tepat Guna
Secara umum Manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1.    Memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat
2.    Meningkatnya kemampuan masyarakat bagi yang mampu mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut.
3.    Bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya
4.    Mempermudah pemecahan masalahnya
5.    Penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari sebelumnya.

2.4 Macam – Macam Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
A.    Teknologi Tepat Guna dalam kehamilan
1.        Fetal Doppler adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).
2.        Fetal Doppler Sunray adalah salah satu jenis dan merk Doppler yang digunakan untuk mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, fetal Doppler ini sangat praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic.
3.        Staturmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut. Seorang wanita hamil yang terlalu pendek , tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi, karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar.
4.        Lingkar Lengan Ibu Hamil merupakan salah satu indikator status gizi seorang ibu hamil. Bila lingkar lengan atas seorang bu hamil kurang dari 23,5 cm, maka perlu perhatian khusus tentang asupan gisi selama kehamilan.
5.        Reflek Hammer / Reflek Patela yaitu Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.
6.        Tourniquet adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengmbilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan saat akan dilakukan pengabilan darah segar, agar darah bisa lebih mudah untuk di ambil.
7.        Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan. Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal. Pemeriksaan USG bertujuan untuk konfirmasi kehamilan, mengetahui usia kehamilan, menilai pertumbuhan dan perkembangan janin, ancaman keguguran, masalah  dengan plasenta, kehamilan ganda/kembar, pengukur cairan ketuban, kelainan letak janin, dan mengetahui jenin kelamin janin.
8.        CTG ( Cardiotokografi) merupakan suatu alat dengan merekam pola denyut jantung janin yang hubungannya dengan gerakan janin atau kontraks rahim.
Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (DJJ) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan.

B.     Teknologi Tepat Guna dalam Persalinan
1.        Umbilical Cord Clem Nylon adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi sesaat setelah bayi dilahirkan.
2.        Pengukur Panjang Bayi (calipher) adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.
3.      Alat Pengukur Panjang Bayi adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.
4.        Eye Protector Photo Therapy adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu penglihatan bayi yang akan diperiksa.
5.        Vacum ekstraksi merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkramanyang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum).

C.     Teknologi Tepat Guna dalam Menyusui yaitu Breast Pump yang biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.


2.5 Pertolongan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan Teknologi Tepat Guna
              Dalam menentukan kondisi kasus obstetri yang dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat atau tidak harus dilakukan pemeriksaan secara sistematis meliputi anmnesis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan obstetrik. Dalam praktik oleh karena pemeriksaan sistematis yang lengkap membutuhkan waktu agak lama, padahal penilaian harus dilakukan secara cepat, maka dilakukan penilaian awal. Penilaian awal adalah langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus obstetri yang membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit (komplikasi) yang dihadapi.
Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan permasalahan utama (diagnosa) dan tindakan pertolongannya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik, walaupun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin dalam kepanikan. Semuanya dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah. Walaupun prosedur pemeriksaan dan pertolongan dilakukan dengan cepat, prinsip komunikasi dan hubungan antara dokter-pasien dalam menerima dan menangani pasien harus tetap diperhatikan.
Dalam menentukan kondisi kasus obstetri yang dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat pemeriksaan bisa dilakukan menggunakan teknologi tepat guna misalnya USG
Dengan USG kita dapat mengetahui usia kehamilan, menilai pertumbuhan dan perkembangan janin, ancaman keguguran, masalah  dengan plasenta, kehamilan ganda/kembar, pengukur cairan ketuban, kelainan letak janin, dan mengetahui jenin kelamin janin. Sehingga dapat diketahui lebih awal apakah terjadi kelainan atau tidak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang  disingkat dengan TTG adalah  teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna).
Kasus kegawatdaruratan obstetri dan noenatal apabila tidak segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai Pertolongan kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan Menggunakan Teknogi Tepat Guna. Serta bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar