Senin, 23 Oktober 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IMUNISASI


SAP
PENTINGNYA IMUNISASI
DI PUSKESMAS KERENG BANGKIRAI







Disusun Oleh:
Alya Yulandari           2015.A.06.0580
Melistawati                 2015.A.06.0598
Pretty Jayanti Ayu R  2015.A.06.0606
Sarah Nabila                2015.A.06.0612




YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2017





BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun aktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anak
Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003) Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya
Program ini merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil meningkatkan angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the Expanded Program on Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari 5% hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian akibat campak, tetanus neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat polio yang dapat dicegah setiap tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2 direkomendasikan EPI sebagai imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B.
Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat. Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi tertentu khawatir terhadap risiko dari beberapa vaksin. Adapula media yang masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta membesar-besarkan risiko beberapa vaksin.




 



SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan              :  Pentingnya Imunisasi
Sasaran                          :  Ibu balita yang datang ke posyandu
Tempat                          :  Posyandu
Penyuluh                       :  Alya Yulandari
                                        Melistawati                                                                    
                                         Pretty Jayanti Ayu R
                                         Sarah Nabila
Hari/Tanggal                 :  Rabu, 18 Oktober 2017
Waktu                           :  ± 25 menit

 


I.                   TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya
II.                TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu mampu:
1.      Menjelaskan pengertian imunisasi
2.      Menjelaskan manfaat imunisasi
3.      Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4.      Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5.      Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6.      Membawa anak untuk imunisasi
III.             MATERI (Terlampir)

IV.             PENGORGANISASIAN
1)     Moderator : Melistawati
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2)     Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3)     Fasilitator : Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4)     Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5)     Notulen : Sarah Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

V.                METODE PENGAJARAN
1.            Ceramah
2.            Tanya jawab

VI.             MEDIA
Leaflet
VII.          KEGIATAN PENYULUHAN
No
Tahapan dan waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran
1.






2















3.
Kegiatan awal/ pembuka (5 menit).





Kegiatan inti (15 menit).














Penutup (5 menit)
·         Memberi salam.
·         Validasi (tanyakan kabar)
·         Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan.


·         Menjelaskan pengertian imunisasi
·         Menjelaskan manfaat imunisasi
·         Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
·         Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
·         Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
·         Memberikan kesempatan untuk bertanya.


·         Menutup penyuluhan dan menympulkan
·         Memberi salam penutup
·         Menjawab salam.
·         Memperhatikan dan mendengarkan.
·         Memperhatikan dan mendengarkan



·         Memperhatikan dan mendengarkan.














·          Aktif bersama menyimpulkan
·          Membalas salam




VIII.       EVALUASI
1.      Mengajukan pertanyaan lisan
·         Tes awal
1)      Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2)      Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3)      Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4)      Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5)      Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?
·         Tes akhir
1)      Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2)      Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3)      Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4)      Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5)      Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?

2.      Observasi
1)      Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab (benar atau kurang tepat).
2)      Ibu antusias atau tidak.
3)      Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.

IX.             REFERENSI
1.         Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta, (2007).
2.         Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2008.
3.         Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 2008.
























PENTINGNYA IMUNISASI

A.    Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.
B.     Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1.      Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2.      Menurunkan angka kematian
3.      Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4.      Mengendalikan wabah
C.    Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1.      Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2.      Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3.      Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
D.    Tempat Pelaksanaan Imunisasi
Imunisasi bisa didapatkan di:
1.      Puskesmas
2.      Posyandu
3.      Rumah sakit atau rumah bersalin
4.      Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
E.     Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi
1.      Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.
2.      TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3.      Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia (radang paru).
4.      Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·         Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
·         Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
·         Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.

5.      Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.
6.      Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7.      Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
F.     Jenis imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1.      Imunisasi Polio
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
·      Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2.      Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3.      Imunisasi Campak
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
4.      Imunisasi DPT  (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.
5.      Imunisasi Hepatitis B
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
·      Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti
G.    Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur
Jenis imunisasi
0-7 hari
Hepatitis B1
< 2 bulan
BCG,Polio 1
2 bulan
DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan
DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan
DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan
Campak
6 tahun
Booster (difteri tetanus)

H.    Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi
1.      BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi
2.       DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
3.      Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi
I.       Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi
1)      BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas;
2)      DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kompres hangat.

3)      Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.