ASUHAN
KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL
“Pertolongan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal Dengan Menggunakan Teknologi Tepat Guna”
Dosen :dr. Mikko, SPOG
Disusun oleh :
KELOMPOK I
KELOMPOK I
Santi 2015.A.06.0613
Sarah Nabila 2015.A.06.0612
YulandaEsteriani 2015.A.06.0617
YAYASAN EKA HARAP
PALANGKARAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TA 2016/2017
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TA 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha
pembangunan masyarakat supaya lebih produktif dan efisien, diperlukan
teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat
adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau yang dikenal
dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian
pokok masyarakat tertentu. Pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi dan
keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tersebut.Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan
dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang
berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan
masyarakat yang bersangkutan. Teknologi
yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan
dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut
merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang
bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa definisi dari teknologi tepat guna ?
1.2.2
Apa ciri-ciri
teknologi tepat guna dalam kebidanan?
1.2.3 Bagaimana
pertolongan kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan menggunakan teknologi
tepat guna?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui definisi
teknologi tepat guna
1.3.2
Untuk mengetahui ciri-ciri
teknologi tepat guna dalam kebidanan
1.3.3 Untuk mengetahui pertolongan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan menggunakan teknologi tepat guna
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah, agar mengetahui dan memahami segala sesuatu yang
berkaitan dengan pengenalan pelayanan kebidanan untuk dapat berbagi informasi
ini dengan orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi teknologi tepat guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Teknologi
tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna
serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat
guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah
dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat
tertentu.
Dengan demikian teknologi tepat guna
mempunyai kriteria yang dapat dikatakan
sebagai TTG, yaitu:
1.
Apabila menggunakan sumber-sumber yang banyak tersedia.
2. Apabila
sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
3. Apabila
itu membantu memecahkan masalah masyarakat
4. TTG
untuk melihat pemecahan-pemecahan
terhadap masalah
tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.
2.2
Ciri-Ciri Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
Ciri-ciri yang
menggambarkan TTG sebagai berikut:
1. Mudah diterapkan
2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3.
Teknis
cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan
setempat.
4.
Masyarakat
mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
2.3 Manfaat Teknologi Tepat Guna
Secara umum Manfaat dari teknologi tepat guna adalah:
1.
Memenuhi
kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat
2.
Meningkatnya
kemampuan masyarakat bagi yang mampu mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG
tersebut.
3.
Bermanfaat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya
4.
Mempermudah
pemecahan masalahnya
5.
Penambahan
hasil produksi yang makin meningkat dari sebelumnya.
2.4 Macam –
Macam Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
A.
Teknologi Tepat Guna dalam kehamilan
1.
Fetal Doppler adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi
denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik,
alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan
ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi
detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).
2.
Fetal Doppler Sunray adalah salah satu jenis dan merk Doppler yang digunakan
untuk mengetahui denyut jantung janin dalam kandungan, fetal Doppler ini sangat
praktis digunakan baik secara pribadi atau digunakan oleh kalangan paramedic.
3.
Staturmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan,
alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada
tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya
sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang
tersebut. Seorang wanita
hamil yang terlalu pendek , tinggi badannya kurang dari 145 cm tergolong resiko
tinggi, karena kemungkinan besar persalinan berlangsung kurang lancar.
4.
Lingkar Lengan Ibu Hamil merupakan salah satu indikator status gizi seorang ibu hamil. Bila lingkar
lengan atas seorang bu hamil kurang dari 23,5 cm, maka perlu perhatian khusus
tentang asupan gisi selama kehamilan.
5.
Reflek Hammer / Reflek Patela yaitu Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang
digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.
6.
Tourniquet adalah alat bantu
yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengmbilan darah, pada umumnya
dilingkarkan pada lengan saat akan dilakukan pengabilan darah segar, agar darah
bisa lebih mudah untuk di ambil.
7.
Ultrasonografi (USG) merupakan
suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh
atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas
permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound
didalam jaringan. Pemeriksaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan pada ibu hamil. Sebelum ada alat ini, denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16-18 minggu. Sementara dengan USG, pada usia
kehamilan 6-7 minggu sudah dapat dideteksi. USG juga dapat mendeteksi
kelainan-kelainan bawaan di usia kehamilan yang lebih awal. Pemeriksaan USG
bertujuan untuk konfirmasi kehamilan, mengetahui usia kehamilan, menilai pertumbuhan dan perkembangan janin, ancaman keguguran, masalah dengan
plasenta, kehamilan ganda/kembar, pengukur cairan ketuban, kelainan letak janin, dan mengetahui jenin kelamin janin.
8.
CTG ( Cardiotokografi) merupakan suatu alat dengan merekam
pola denyut jantung janin yang hubungannya dengan gerakan janin atau kontraks
rahim.
Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (DJJ) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan.
Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menandakan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (DJJ) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan.
B.
Teknologi Tepat Guna dalam Persalinan
1.
Umbilical Cord Clem Nylon adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit
tali pusar bayi sesaat setelah bayi dilahirkan.
2.
Pengukur Panjang Bayi (calipher) adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi
dengan ketepatan pengukuran yang tinggi, karena skala yang digunakan pada alat
ini lebih detail, sehingga setiap inchi pertumbuhan bayi dapat diketahui.
3.
Alat Pengukur Panjang Bayi adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa
digunakan oleh bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi
bayi dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.
4.
Eye Protector Photo Therapy adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi
bagian mata bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray
atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak menggangu
penglihatan bayi yang akan diperiksa.
5.
Vacum
ekstraksi merupakan
tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan
sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama
dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat
penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang
sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkramanyang
dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum).
C.
Teknologi Tepat Guna dalam Menyusui yaitu Breast Pump yang biasanya
digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang
dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
2.5 Pertolongan
Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan Teknologi Tepat Guna
Dalam menentukan kondisi kasus obstetri yang dihadapi apakah dalam keadaan
gawat darurat atau tidak harus dilakukan pemeriksaan secara sistematis meliputi
anmnesis, pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan obstetrik. Dalam praktik oleh
karena pemeriksaan sistematis yang lengkap membutuhkan waktu agak lama, padahal
penilaian harus dilakukan secara cepat, maka dilakukan penilaian awal.
Penilaian awal adalah langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus
obstetri yang membutuhkan pertolongan segera dengan mengidentifikasi penyulit
(komplikasi) yang dihadapi.
Dalam menangani kasus kegawatdaruratan, penentuan
permasalahan utama (diagnosa) dan tindakan pertolongannya harus dilakukan
dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik, walaupun suasana keluarga pasien
ataupun pengantarnya mungkin dalam kepanikan. Semuanya dilakukan dengan cepat,
cermat, dan terarah. Walaupun prosedur pemeriksaan dan pertolongan dilakukan
dengan cepat, prinsip komunikasi dan hubungan antara dokter-pasien dalam
menerima dan menangani pasien harus tetap diperhatikan.
Dalam menentukan kondisi kasus obstetri yang
dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat pemeriksaan bisa dilakukan
menggunakan teknologi tepat guna misalnya USG
Dengan USG kita dapat mengetahui usia kehamilan,
menilai pertumbuhan dan perkembangan janin, ancaman keguguran,
masalah dengan plasenta, kehamilan ganda/kembar, pengukur cairan
ketuban, kelainan letak janin, dan mengetahui jenin kelamin janin. Sehingga
dapat diketahui lebih awal apakah terjadi kelainan atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teknologi tepat guna adalah suatu alat
yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya.
Selain itu, teknologi tepat guna atau yang
disingkat dengan TTG adalah
teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna).
Kasus kegawatdaruratan obstetri dan noenatal apabila
tidak segera ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu
dan janinya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi
baru lahir.
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai Pertolongan kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal dengan
Menggunakan Teknogi Tepat Guna. Serta bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan
pertimbangan untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan.